Aku Menyelamatkannya, Tapi Dia Malah Memintaku Bertanggung Jawab?
“Kau punya waktu 6 bulan. Bunuh suamimu dalam waktu itu.”
Itulah perintah ibu mertuaku pada malam pertama pernikahan kami. Aku terjebak dalam tubuh ‘Alice’, karakter sampingan yang ditakdirkan untuk membunuh suaminya di novel yang kubaca.
Suamiku, sang Duke, ternyata jauh berbeda dari yang kubayangkan. Dia tidak seperti boneka pajangan yang sakit-sakitan, melainkan pria yang tampan dan sehat. Aku tak tega membunuhnya.
Sebagai gantinya, aku menggunakan kekuatan suciku untuk menyembuhkannya secara diam-diam sambil mencari cara untuk melarikan diri dari cengkeraman ibu mertuaku yang kejam.
“Ibu, aku ingin menjadi Saintess untuk Duke. Aku akan berdoa untuk keselamatannya seumur hidupku!”
Dengan tekad bulat, aku bersiap meninggalkan Duke dan memulai hidup baru.
Namun, di hari keberangkatanku, hal yang tak terduga terjadi. Duke yang selama ini tak sadarkan diri, akhirnya membuka matanya.
“Kaulah yang menarikku keluar dari kegelapan. Jadi, kau harus bertanggung jawab.”
Aku telah menyelamatkannya, tapi dia malah menuntutku untuk bertanggung jawab?